Tanaman kencur merupakan salah satu dari 10 komponen dasar bahan jamu. Di samping itu kencur juga dimanfaatkan untuk bumbu dapur. Konsumsi terhadap kencur di dalam dan di luar negeri eenderung meningkat. Ekspor kencur tidak hanya dalam bentuk irisan tetapi juga dalam bentuk tepung.
Antara tahun 1980-1988 terjadi peningkatan jumlah perusahaan jamu sebesar 196.43% yaitu dari 140 menjadi 418 perusahaan jamu. Hal tersebut mengakibatkan peningkatan pemanfaatan simplisia. Zingibeareeae merupakan simpisia yang tertinggi pemanfaatannya, yaitu sebesar 37.87% dan 12.33% diantaranya merupakan simplisia kencur Kaempferia galanga L. (Sudiarto et 01., 1990).
kencur termasuk salah satu tanaman yang tereantum resmi dalam farmakope (Departemen Kesehatan, 1985). Penyakit yang dapat diatasi dengan pemanfaatan kenellr, yaitu batuk, sakit gigi, sakit perut, menghilangkan sakit telinga, anti rematik dan eneok. Selain itu kencur juga dapat menyegarkan badan (roboransia), mengeluarkan dahak (ekspektoran) dan mengeluarkan angin (karminatit).
kencur dikenal di seluruh Indonesia dengan berbagai nama daerah dan teknik budidaya. Keanekaragaman teknik budidaya memberikan pengaruh terhadap produksi kencur. Dikenal dua eara menanam kencur di Indonesia, yaitu ditugal dan dalam larikan (Sudiarto, et 01., 1990). PT Jamu Air Mancur dan petani di Pulau Jawa menggunakan cara tanam larikan (Megawati, 1981). Petani di Sumatera umumnya menanam kencur dengan eara tugal (Sudiarto et ai., 1990).
Tanaman kencur seperti halnya tanaman berumbi lainnya, yaitu menghendaki tanah yang memiliki sifat fisik, kimia dan biologi yang baik. Pupuk kandang mampu memberikan sifat tersebut pada tanah, karena pupuk tersebut dapat memperbaiki sifat fisik dan dapat meningkatkan kegiatan mikro organisme tanah (Mhor, 1951).
Pemakaian pupuk kandang untuk tanaman kencur sangat bervariasi. Di Keeamatan Cilengsi, pusat produksi kencur di Jawa Barat, pemakaian pupuk kandang meneapai 60 tontha. Kedalaman tanah rimpang juga sangat bervariasi. Di Jawa Tengah rimpang ditanam pada kedalaman 7.5 10.0 em, sedangkan di Pasaman 5.0-7,5 em (Sudiato, 1989). Di PT. Jamu Air Mancur, rimpang kencur ditanam pada kedalaman 5.0-7.0 em (Megawati, 1981). Menurut Soewito (1987) kedalaman tanam rimpang biasanya 3.0-4.0 em, sedangkan menurut Afriastini (1983) kedalaman tanam rimpang kencur yang terbaik 5.0 em.
kencur termasuk salah satu tanaman yang tereantum resmi dalam farmakope (Departemen Kesehatan, 1985). Penyakit yang dapat diatasi dengan pemanfaatan kenellr, yaitu batuk, sakit gigi, sakit perut, menghilangkan sakit telinga, anti rematik dan eneok. Selain itu kencur juga dapat menyegarkan badan (roboransia), mengeluarkan dahak (ekspektoran) dan mengeluarkan angin (karminatit).
kencur dikenal di seluruh Indonesia dengan berbagai nama daerah dan teknik budidaya. Keanekaragaman teknik budidaya memberikan pengaruh terhadap produksi kencur. Dikenal dua eara menanam kencur di Indonesia, yaitu ditugal dan dalam larikan (Sudiarto, et 01., 1990). PT Jamu Air Mancur dan petani di Pulau Jawa menggunakan cara tanam larikan (Megawati, 1981). Petani di Sumatera umumnya menanam kencur dengan eara tugal (Sudiarto et ai., 1990).
Tanaman kencur seperti halnya tanaman berumbi lainnya, yaitu menghendaki tanah yang memiliki sifat fisik, kimia dan biologi yang baik. Pupuk kandang mampu memberikan sifat tersebut pada tanah, karena pupuk tersebut dapat memperbaiki sifat fisik dan dapat meningkatkan kegiatan mikro organisme tanah (Mhor, 1951).
Pemakaian pupuk kandang untuk tanaman kencur sangat bervariasi. Di Keeamatan Cilengsi, pusat produksi kencur di Jawa Barat, pemakaian pupuk kandang meneapai 60 tontha. Kedalaman tanah rimpang juga sangat bervariasi. Di Jawa Tengah rimpang ditanam pada kedalaman 7.5 10.0 em, sedangkan di Pasaman 5.0-7,5 em (Sudiato, 1989). Di PT. Jamu Air Mancur, rimpang kencur ditanam pada kedalaman 5.0-7.0 em (Megawati, 1981). Menurut Soewito (1987) kedalaman tanam rimpang biasanya 3.0-4.0 em, sedangkan menurut Afriastini (1983) kedalaman tanam rimpang kencur yang terbaik 5.0 em.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar